Selasa, 16 Juli 2013

Penting Gak sih Pengetahuan Budaya ?



Haii :) Yukkk dibaca .... Semoga bermanfaat ...
saya akan berbagi pendapat tentang:



Pentingnya Pengetahuan Budaya dalam Pengajaran Bahasa Asing


Pengertian bahasa sangat beragam dengan konsepnya masing-masing. Berikut beberapa contoh pengertian bahasa yang dijelaskan oleh Chaer (2010:165-166): Bahasa adalah bagian dari budaya (subordinatif); bahasa dan budaya memiliki  kedudukan yang sama tinggi (koordinatif); bahasa dan kebudayaan merupakan dua buah fenomena yang terikat. Dapat disimpulkan bahwa dari beragamnya konsep bahasa ketika adanya suatu bahasa maka akan pula berhubungan dengan budaya yang dibawanya.

Dari penjabaran di atas, maka budaya dan bahasa sangat berhubungan satu sama lain yang berlaku pula untuk bahasa asing. Sebagai contoh adanya perbedaan penggunaan kata yang disesuaikan dengan waktu dan  perbedaan penggunaan ungkapan atau istilah dari kondisi tertentu. Hal tersebut akan mencerminkan munculnya kondisi yang berbeda dengan kondisi biasanya. Maka pengajaran bahasa asing haruslah didukung oleh seorang pengajar profesional yang siap dan memiliki pengetahuan tentang budaya bahasa tersebut. Setidaknya dalam materi yang akan diajarkan di kelas, apabila terdapat beberapa istilah atau kondisi yang harus dijelaskan kepada siswanya.

Pentingnya pengetahuan budaya dalam pengajaran bahasa asing agar:
1.      mencegah terjadinya kesalahpahaman terhadap makna yang tersurat atau tersirat di dalam suatu teks atau cerita,
2.      memberikan gambaran yang sesua,
3.      memberikan pengetahuan yang lebih banyak untuk siswa atau pengajar itu sendiri,
4.      memberikan latihan untuk beradaptasi dengan budaya yang mungkin akan dirasakan oleh siswa atau pembelajar,
5.      mencegah culture shock. 
Kelima manfaat memahami pengetahuan budaya dalam pengajaran bahasa asing di atas harus didukung pula dengan pemahaman latar belakang budaya bangsa tersebut. Salah satu contohnya dikemukakan oleh Riyanti (2007: 1.20) sebagai berikut :

Percakapan (1) antara Ani dan Nina yang keduanya berlatar belakang budaya Indonesia.
Ani     : wah, bajunya bagus sekali
Nina   : ah, ini baju jelek dan murah kok (blushing)
Percakapan (2) antara Susan dan Mery yang keduanya berlatar belakang budaya Amerika.
Susan            : Wow, your dress is very beautiful
Mery : Thank you (smiling) 

Percakapan (3) antara Susan yang berlatar belakang budaya Amerika dengan Nina yang berlatar belakang budaya Indonesia.
Susan            : Wow, your drees is very beautiful
Nina   : Ah, this is ugly and very cheap (tersipu-sipu)

Dari ketiga percakapan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa percakapan (1) dan (2) berjalan komunikatif dan berterima sesuai dengan konteks bahasanya. Namun, percakapan (3) menunjukan adanya perbedaan yang dapat menimbulkan misunderstanding sehingga mengakibatkan perbedaan makna dan tidak berterima. Jawaban Nina terhadap Susan ternyata berbeda dengan konteks bahasa Amerika. Peristiwa dalam percakapn tersebut terjadi karena perbedaan latar belakang budaya mereka.

Hal itu menunjukan bahwa dalam pengajaran bahasa asing, pengetahuan budaya memiliki peran yang sangat penting. Seperti pernyatan yang diungkapkan Rahardi (2006: 123) bahwa semakin dekat distansi aspek-aspek referensi dan sosial-budaya dalam setiap proses pembelajaran bahasa, maka akan semakin positif dan kondusif pula perkembangan kecepatan proses pembelajaran bahasanya. Sehingga proses balajar- mengajar yang terjalin akan memiliki manfaat dan sesuai dengan indikator atau tujuan yang diinginkan oleh guru. Sedangkan bagi siswa akan mendapat lebih banyak kesempatan untuk memiliki wawasan lebih luas dan dapat menguasai bahasa yang dipelajarinya lebih banyak agar mahir dalam mengaplikasikan bahasa dengan sesuai dan berterima. 

Daftar Pustaka:
Chaer, Abdul. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta
Rahardi, Kunjana. 2006. Dimensi-dimensi Kebahasaan: Aneka Bahasa Indonesia Terkini. ____: Penerbit Erlangga, diunduh dari http://books.google.co.id/books?id=lGhCEW4fquYC&pg=PA123&dq=budaya+dalam+pengajaran+bahasa+asing&hl=id&sa=X&ei=1gLxUILeOsyFlAXb8YDACQ#v=onepage&q=budaya%20dalam%20pengajaran%20bahasa%20asing&f=false tanggal 12 Januari 2013
Riyanti, Rahayu Dwi. 2007. Cross Cultural Understanding. Jakarta: Universitas Terbuka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar