Haii :) Yukkk dibaca .... Semoga bermanfaat ...
saya akan berbagi pendapat tentang:
Pentingnya
Pengetahuan Budaya dalam Pengajaran Bahasa Asing
Pengertian bahasa sangat beragam dengan
konsepnya masing-masing. Berikut beberapa contoh pengertian bahasa yang
dijelaskan oleh Chaer (2010:165-166): Bahasa adalah bagian dari budaya
(subordinatif); bahasa dan budaya memiliki kedudukan yang sama tinggi
(koordinatif); bahasa dan kebudayaan merupakan dua buah fenomena yang terikat.
Dapat disimpulkan bahwa dari beragamnya konsep bahasa ketika adanya suatu
bahasa maka akan pula berhubungan dengan budaya yang dibawanya.
Dari penjabaran di atas, maka budaya dan
bahasa sangat berhubungan satu sama lain yang berlaku pula untuk bahasa asing.
Sebagai contoh adanya perbedaan penggunaan kata yang disesuaikan dengan waktu
dan perbedaan penggunaan ungkapan atau istilah dari kondisi tertentu. Hal tersebut akan mencerminkan munculnya kondisi yang berbeda dengan
kondisi biasanya. Maka pengajaran bahasa asing haruslah didukung oleh seorang
pengajar profesional yang siap dan memiliki pengetahuan tentang budaya bahasa
tersebut. Setidaknya dalam materi yang akan diajarkan di kelas, apabila
terdapat beberapa istilah atau kondisi yang harus dijelaskan kepada siswanya.
Pentingnya pengetahuan budaya dalam
pengajaran bahasa asing agar:
1. mencegah
terjadinya kesalahpahaman terhadap makna yang tersurat atau tersirat di dalam
suatu teks atau cerita,
2. memberikan
gambaran yang sesua,
3. memberikan
pengetahuan yang lebih banyak untuk siswa atau pengajar itu sendiri,
4. memberikan
latihan untuk beradaptasi dengan budaya yang mungkin akan dirasakan oleh siswa
atau pembelajar,
5. mencegah culture shock.
Kelima manfaat memahami pengetahuan
budaya dalam pengajaran bahasa asing di atas harus didukung pula dengan
pemahaman latar belakang budaya bangsa tersebut. Salah satu contohnya
dikemukakan oleh Riyanti (2007: 1.20) sebagai berikut :
Percakapan (1) antara Ani dan Nina yang
keduanya berlatar belakang budaya Indonesia.
Ani : wah, bajunya
bagus sekali
Nina : ah, ini baju jelek dan
murah kok (blushing)
Percakapan (2) antara Susan dan Mery yang
keduanya berlatar belakang budaya Amerika.
Susan
: Wow, your dress is very beautiful
Mery : Thank you (smiling)
Percakapan (3) antara Susan yang berlatar
belakang budaya Amerika dengan Nina yang berlatar belakang budaya Indonesia.
Susan
: Wow, your drees is very beautiful
Nina : Ah, this is ugly and very
cheap (tersipu-sipu)
Dari ketiga percakapan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa percakapan (1) dan (2) berjalan komunikatif dan berterima
sesuai dengan konteks bahasanya. Namun, percakapan (3) menunjukan adanya
perbedaan yang dapat menimbulkan misunderstanding sehingga
mengakibatkan perbedaan makna dan tidak berterima. Jawaban Nina terhadap Susan
ternyata berbeda dengan konteks bahasa Amerika. Peristiwa dalam percakapn
tersebut terjadi karena perbedaan latar belakang budaya mereka.
Hal itu menunjukan bahwa dalam pengajaran
bahasa asing, pengetahuan budaya memiliki peran yang sangat penting. Seperti
pernyatan yang diungkapkan Rahardi (2006: 123) bahwa semakin dekat distansi
aspek-aspek referensi dan sosial-budaya dalam setiap proses pembelajaran
bahasa, maka akan semakin positif dan kondusif pula perkembangan kecepatan
proses pembelajaran bahasanya. Sehingga proses balajar- mengajar yang terjalin
akan memiliki manfaat dan sesuai dengan indikator atau tujuan yang diinginkan
oleh guru. Sedangkan bagi siswa akan mendapat lebih banyak kesempatan untuk
memiliki wawasan lebih luas dan dapat menguasai bahasa yang dipelajarinya lebih
banyak agar mahir dalam mengaplikasikan bahasa dengan sesuai dan berterima.
Daftar Pustaka:
Chaer, Abdul. 2010. Sosiolinguistik:
Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta
Rahardi,
Kunjana. 2006. Dimensi-dimensi
Kebahasaan: Aneka Bahasa Indonesia Terkini. ____: Penerbit Erlangga,
diunduh dari http://books.google.co.id/books?id=lGhCEW4fquYC&pg=PA123&dq=budaya+dalam+pengajaran+bahasa+asing&hl=id&sa=X&ei=1gLxUILeOsyFlAXb8YDACQ#v=onepage&q=budaya%20dalam%20pengajaran%20bahasa%20asing&f=false tanggal 12
Januari 2013
Riyanti,
Rahayu Dwi. 2007. Cross
Cultural Understanding. Jakarta: Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar